Selasa, 28 Juli 2009

Study FORTIFIKASI sweet corn, mung bean AS ADDITIONAL MATERIAL MAICANAN (BMT) PREBIOTIK

Translate by : google

ABSTRAK

Jagung manis berpotensi sebagai minuman pendamping bagi anak-anak, tetapi
masih perlu dilakukan pengkayaan protein dari bahan lain antara lain kacang hijau.
Karbohidrat dari jagung manis dan kacang hijau mengandung sejumlah oligosakarida berupa rafinosa dan stakiosa, serta pati resisten yang mampu berperan sebagai sumber perebiotik. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendapatkan formulasi jagung manis dan kacang hijau yang paling baik, 2) mengevaluasi daya simpan pada formula terpilih dan
3) mengevaluasi sifat prebiotik dan kualitas proteinnya. Penelitian ini dibagi menjadi tiga
tahap kegiatan. Kegiatan pertama, formulasi jagung manis dan kacang hijau dengan
perbandingan 3:1(F1), 2:1(F2), 1:1(F3), 1:2(F4) dan 1:3(F5), pengamatan dilakukan
terhadap proksimat, viskositas dan uji organoleptik. Perlakuan tersebut dirancang dalam
RAKL dengan kelompok sebagai ulangan sebanyak 3 kali.

Data yang diperoleh
dilakukan uji lanjutan dengan BNT pada taraf 5 dan atau 1%. Kegiatan kedua, penyimpanan prod.fr, dala:it .cfrigerator, %.:old box, dan dibi.Frkan dalfirn ',:arnar masing-masing 0, 2, 4, dan 6 hari dengan pengamatan dilakukan terhadap stabilitas, viskositas, total asam, FFA, total mikroba, dan uji organoleptik. Perlakuan tersebut
dirancang dalam RAKL dengan ulangan sebanyak 3 kali. Hasil pengolahan data juga diuji lebih lanjut dengan uji polinomial orthogonal pada taraf 5 dan atau 1%. Kegiatan ketiga, uji in.-vivo dan prebiotik terhadap produk terpilih dari hasil penelitian tahap
pertama tersebut dengan ulangan sebanyak 4 kali, dan data dilakukan uji lanjutan dengan
uji BNJ pada taraf 5 dan atau 1%.
Hasii penelitan ini menunjukkan bahwa formulasi jagung manis dan kacang hijau
(2:1) memenuhi standar mutu susu kedelai, dan disukai oleh konsumen dari uji panelis.
Selama penyimpanan pada suhu kamar, refrigerator, dan cold box dapat meningkatkan
secara nyata viskositas, total asam, asam lemak bebas, total mikroba, sebaliknya dapat
menurunkan aroma, dan penerimaan keseluruhan. Jika dilihat dari parameter yang
diamati pada uji organoleptik yang meliputi wama, aroma, bau, dan penerimaan
keseluruhan maka susu jagung kacang hijau (2:1) masih memenuhi kriteria balk sampai
pada penyimpanan 2 hari dalam refrigerator atau dalam cold box. Produk berwarna agak
kuning, aroma khas susu jagung kacang hijau, berbau tidak asam, dan penerimaan
keseluruhan disukai. Demikian juga produk ini memiliki, daya ferrmentabilitasnya sekitar
38%, daya cema protein (DC) sekitar 70%, dan dan protein efesiensi ratio (PER) 1,1

Selasa, 17 Maret 2009

KAJIAN FORTIFIKASI JAGUNG MANIS -KACANG HIJAU SEBAGAI BAHAN MAICANAN TAMBAHAN (BMT) PREBIOTIK

Oleh: Sri Setyani, Ir. M.S.
Lembaga Penelitian
Dibuat: 2009-03-17 , dengan 1 file(s).
Keywords: KACANG HIJAU, JAGUNG MANIS, BAHAN MAKANAN
Subject: TEKNOLOGI MAKANAN
Call Number: 664 Set k C.1

ABSTRAK

Jagung manis berpotensi sebagai minuman pendamping bagi anak-anak, tetapi
masih perlu dilakukan pengkayaan protein dari bahan lain antara lain kacang hijau.
Karbohidrat dari jagung manis dan kacang hijau mengandung sejumlah oligosakarida berupa rafinosa dan stakiosa, serta pati resisten yang mampu berperan sebagai sumber perebiotik. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendapatkan formulasi jagung manis dan kacang hijau yang paling baik, 2) mengevaluasi daya simpan pada formula terpilih dan
3) mengevaluasi sifat prebiotik dan kualitas proteinnya. Penelitian ini dibagi menjadi tiga
tahap kegiatan. Kegiatan pertama, formulasi jagung manis dan kacang hijau dengan
perbandingan 3:1(F1), 2:1(F2), 1:1(F3), 1:2(F4) dan 1:3(F5), pengamatan dilakukan
terhadap proksimat, viskositas dan uji organoleptik. Perlakuan tersebut dirancang dalam
RAKL dengan kelompok sebagai ulangan sebanyak 3 kali.

Data yang diperoleh
dilakukan uji lanjutan dengan BNT pada taraf 5 dan atau 1%. Kegiatan kedua, penyimpanan prod.fr, dala:it .cfrigerator, %.:old box, dan dibi.Frkan dalfirn ',:arnar masing-masing 0, 2, 4, dan 6 hari dengan pengamatan dilakukan terhadap stabilitas, viskositas, total asam, FFA, total mikroba, dan uji organoleptik. Perlakuan tersebut
dirancang dalam RAKL dengan ulangan sebanyak 3 kali. Hasil pengolahan data juga diuji lebih lanjut dengan uji polinomial orthogonal pada taraf 5 dan atau 1%. Kegiatan ketiga, uji in.-vivo dan prebiotik terhadap produk terpilih dari hasil penelitian tahap
pertama tersebut dengan ulangan sebanyak 4 kali, dan data dilakukan uji lanjutan dengan
uji BNJ pada taraf 5 dan atau 1%.
Hasii penelitan ini menunjukkan bahwa formulasi jagung manis dan kacang hijau
(2:1) memenuhi standar mutu susu kedelai, dan disukai oleh konsumen dari uji panelis.
Selama penyimpanan pada suhu kamar, refrigerator, dan cold box dapat meningkatkan
secara nyata viskositas, total asam, asam lemak bebas, total mikroba, sebaliknya dapat
menurunkan aroma, dan penerimaan keseluruhan. Jika dilihat dari parameter yang
diamati pada uji organoleptik yang meliputi wama, aroma, bau, dan penerimaan
keseluruhan maka susu jagung kacang hijau (2:1) masih memenuhi kriteria balk sampai
pada penyimpanan 2 hari dalam refrigerator atau dalam cold box. Produk berwarna agak
kuning, aroma khas susu jagung kacang hijau, berbau tidak asam, dan penerimaan
keseluruhan disukai. Demikian juga produk ini memiliki, daya ferrmentabilitasnya sekitar
38%, daya cema protein (DC) sekitar 70%, dan dan protein efesiensi ratio (PER) 1,1

Hubungi kami:

DL Name: Lampung University Library

PublisherID: LAPTUNILAPP

Organization: Lampung University

Contact: Perpustakaan Universitas Lampung

Address: Jl.Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1

City: Bandar Lampung

Region: Lampung

Country: Indonesia

Phone: 62-721-706352

Fax: 62-721-706351

Admin Email: dedi[at]unila.ac.id

CKO Email: library[at]unila.ac.id

Sumber : http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-res-2009-srisetyani-1438